Mari Belajar Dari Bebek


Namun demikian, kita jarang mendengar ada bebek yang tertabrak! Sedangkan kita sering melihat banyak anjing yang tertabrak! Mengapa?

Ternyata bebek memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki anjing. Bebek senantiasa hidup berjamaah, kompak dan satu gerak. Ke mana pun bebek pergi senantiasa beserta jamaah (rombongannya). Bebek pun binatang yang istiqamah dalam bersikap dan bertindak. Ketika bebek Sedang berada di dalam kandang ia bersuara, “wek… wek… wek!” Begitu juga ketika bebek berada di jalan, di sawah, di perkampungan bahkan di mall-mall atau swalayan dan di istana negara senantiasa hersuara wek.. wek.. wek!, sungguh istiqamah! Ketika rombongan bebek berada di jalan raya dan bermaksud menyeberang, maka seketika para pengguna jalan berhenti sejenak untuk menghormati iring-iringan bebek itu.

Berbeda dengan anjing, kebanyakan hidupnya sendiri (infirodhi) tidak mau dan bahkan jarang berjamaah. Anjing pun binatang yang tidak istiqamah dalam berucap atau bersuara. Kepada orang lain yang tidak ia kenal ia menggonggong tetapi kepada tuannya ia bermanja-manja. Meskipun memiliki tingkat kepekaan tinggi dalam mendengarkan suara rendah, tapi ternyata karena hidupnya tidak berjamaah maka ia sering tertabrak di jalan raya.

Mari belajar dan bebek, istiqamah dan berjamaah menjadi kunci dalam berda’wah. Pertolongan Allah Swt. beserta jamaah. Janganlah seperti anjing, tidak mau berjamaah, kalaupun berjamaah selalu ribut dan bertengkar dengan sesamanya dan tidak istiqamah dalam bersikap dan berucap.

Created with the Personal Edition of HelpNDoc: Easily create PDF Help documents


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *