Atlet Angkat Besi


Seorang atlet angkat besi yang beragama Islam, ia mengetahui betul ilmu serta teknik mengangkat beban (barbel). Teknik-teknik itu sudah sangat ia kuasai. Beban (barbel) seberat 0,5 ton misalnya akan dengan sangat mudah ia angkat. Tubuhnya yang sudah terlatih dan disuplai oleh asupan gizi yang baik telah ia rawat dengan kadar latihan yang terjadwal. Maka seluk beluk cara mengangkat beban berat sudah ada di luar kepala dia. Ilmu mengangkat beban sudah ada dalam otaknya. Namun ketika si atlet mi mencoba mengangkat selimut yang mungkin beratnya hanya 3 kg pada saat shubuh dirasakannya sulit. Kemampuan dan ilmu yang ia kuasai untuk mengangkat beban berat ternyata tidak mampu mengangkat selimut seberat 3 kg pada saat mencoba bangun untuk melaksanakan shalat shubuh.

Di sinilah pentingnya iman sebagai pondasi dan akar segala sesuatu. Pada kasus atlet angkat besi tadi yang dibutuhkan adalah kekuatan iman bukan ilmu. Irnanlah yang mampu menggerakkan manusia untuk melakukan ibadah. Terkadang orang banyak menguasai ilmu tentang shalat tetapi ia tidak shalat. Bukan kekurangan ilmu yang ia hadapi tetapi keadaan iman yang lemah sehingga sulit menjadi generator bagi amalnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *