IKHLAS


Bissmillahirrohmannirrohim…
Assalammu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Innal hamdalillah nahmaduhu nursolli wanursalim ala rosulihil karim…amma ba’du

Alhamdulillah…kita bersyukur kepada Alloh swt, begitu besar nikmat Alloh yang diberikan kepada kita, nikmat sehat, nikmat hidup, nikmat harta, keluarga dan nikmat nikmat lainnya yang begitu tak terhitung oleh kita, tapi nikmat yang lebih besar lagi yaitu nikmat Islam dan nikmat Iman.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Baginda Rosululloh saw, keluarga, para sahabat, dan semoga tercurah kepada kita semua sebagai ummatnya…Aamin yaa robbal alaamiin….

Saudaraku…kata IKHLAS begitu gampang kita ucapkan namun begitu susahnya kita melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari, kata IKHLAS kita semua sepertinya sudah pada mengetahu arti secara harfiyahnya.

SAudaraku dalam renungan diri kali ini penulis mencoba mencurahkan renungan kali ini yaitu mengenai IKHLAS.

Saudaraku…Rosululloh saw bersabda “Alloh swt tidak akan menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas semata mata mengharap ridho Alloh swt” (HR Abu Daud dan Nasa’i)

Begitu juga Alloh swt berfirman dalan  QS Yunus [10] ayat 105 yang artinya “dan (aku telah diperintah): “Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.”

saudaraku…. begitu pentingnya kita beramal dengan keikhlasan dengan hanya mengharap ridho Alloh swt semata, maka alangkah baiknya kita mulai dari sekarang perbaiki niat-niat kita baik ketika beramal, sebelum beramal dan setelah beramal kita pusatkan hati kita hanya mengharap ridho Alloh swt.

Dalam setiap kegiatan sehari haripun niatkan kita hanya mengharap ridho Alloh swt, dalam bekerja, mengurus anak, istri dan keluarga kita semata mata mengharap ridho Alloh swt.

Saudaraku…dalam pekerjaanpun kita niatkan untuk ibadah kepada Alloh swt yaitu melaksanakan perintah Alloh bahwa kita diwajibkan untuk berusaha, do’a, sabar dan tawakkal.

Di tempat kita bekerja, kita mempunyai pimpinan dan rekan kerja, sebagaimana  telah dicontohkan oleh baginda rosululloh saw bahwa kita kepada pimpinan harus taat dan patuh atau sami’na wa atho’na selama pimpinan itu tidak menyimpang dari pekerjaan dan menyimpang dari ajaran agama Islam.

Didalam keluarga, kita sebagai suami belajar ikhlas dalam menfkahi keluarga hanya mengharap ridho Alloh swt, bukan keterpaksaan, ikhlas dalam membimbing serta membina anak anak kita,istri kita agar menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warrohmah yang dicontohkan oleh Baginda Rosululloh saw. Sebagai Istri mari belajar ikhlas untuk melayani suami,menjaga kehormatan keluarga dan harta keluarga, mengurus anak-anak niatkan hanya mengharap ridho Alloh swt…

Alim ulama katakan, jika kita mengharap ridho Alloh swt dan mengharap pahala akherat nanti maka insyaalloh pahala keduniaan akan kita dapatkan tapi kalau kita hanya mengharap pahala dunia maka pahala untuk di akherat kelak kita tidak akan mendapatkannya.

Saudaraku….untuk mengukur keihklasan yang hanya tahu Alloh swt dan diri kita sendiri, untuk belajar ikhlas kita harus senantiasa memperbaiki diri kita sendiri, bermuhasabah diri.

Ikhlas sejatinya juga merupakan “benteng pertahanan” mental spiritual Mukmin dari kebinasaan atau kesia-siaan dalam menjalani kehidupan

Menurut Imam Al-Ghazali, peringkat ikhlas itu ada tiga.

Pertama, ikhlas awam yakni ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan takut kepada siksa-Nya dan masih mengharapkan pahal dari-NYA.
Kedua, ikhlash khawas,ialah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena dimotivasi oleh harapan agar menjadi hamba yang lebih dekat dengan-Nya dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan “sesuatu” dari-Nya.
Ketiga, ikhlash khawas al-khawas adalah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang tulus dan keinsyafan yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Dia-lah Tuhan yang Maha segala-galanya.

Karena itu..saudaraku…mari kita sama sama untuk belajar ikhlas dalam kehidupan kita, dalam pekerjaan kita, senantiasa memperbaiki amal amal kita baik sebelum beramal, ketika beramal dan juga setelah beramal perbaiki hati kita hanya mengharap ridho Alloh swt.

Akhirnya…mari kita berdo’a kepada Alloh swt semoga apa yang kita kerjakan, ibadah yang kita laksanakan diterima oleh Alloh swt, dan kita diberi hakikat ikhlas oleh Alloh swt…aamiin yaa robbal alaamiin…

Saudaraku…semua yang saya sampaikan yang benar Mutlak datang dari Alloh swt, yang salah merupakan kekhilafan saya dan kebodohan dari diri saya sendiri, saya beristighfar pada Alloh swt…astaghfirulloh aladziim…

Insyaalloh saya niat untuk amal dan sampaikan, bagaimana dengan saudara-saudara?

Wabillahi taufiq wal hidayah..

Wassalammu’alaikum wr wb….


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *